Nama : Ayu Setiowati
NIM : A510120159
Kelas : 4D
catatankuu....
Senin, 14 Juli 2014
Minggu, 06 Juli 2014
model pembelajaran ipa
Desain
PembelajaranDengan Metode Inkuiri
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Siswa dapat menjelaskan
pengertian dari metamorfosis
2.
Siswa dapat menyebutkan
tahapan-tahapan metamorfosis pada hewan
3.
Siswa dapat memahami proses terjadinya
metamorfosis pada hewan dengan benar
A.
Langkah-langkah Kegiatan
1.
Kegiatan Awal
2.
1) Siswa
diminta berdoa dipimpin oleh ketua kelas.
3.
2) Absensi.
4.
3)
Apersepsi. Beberapa siswa ditanya satu per satu secara acak tentang pelajaran
sebelumnya tentang perpindahan panas. Siswa diperkenalkan materi pelajaran hari
ini.
5.
Kegiatan Inti
a.
Eksplorasi
·
Guru menunjukan beberapa gambar
hewan
·
Guru menunjukan dan menjelaskan
gambar, kemudian diikuti dengan penjelasan tentang metamorfosis pada hewan,
sementara siswa menyimak.
b.
Elaborasi
·
Guru menunjukan contoh hewan yang
mengalami metamorfosis.
·
Guru membagi kelas kedalam
beberapa kelompok
·
Guru memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok untuk merangkai gambar.
·
Secara bergiliran melalui
perwakilan kelompok siswa menjelaskan gambar sudah tersusun.
c.
Konfirmasi
·
Bersama siswa, guru merefleksi
hasil diskusi
·
Guru memberikan penguatan dengan
cara memberikan pujian kepada kelompok yang memperoleh nilai terbaik.
1.
Kegiatan Penutup
·
Siswa dan guru bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari dalam pertemuan itu untuk mengetahui
pencapaian Indikator pencapaian Kompetensi Dasar dan Kompetensi Dasar.
·
Siswa dan guru membuat kesimpulan
tentang materi yang telah dipelajari.
·
Siswa dan guru berdoa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Pembelajaran
dengan Metode Konstuktivisme
Tujaun
Pembelajran :
1.
Siswa
dapat menjelaskan penyebab terjadinya perubahan benda menjadi ( perkaratan,
pelapukan dan pembusukan)
2.
Siswa
dapat memahami kenapa perubahan benda menjadi (perkaratan, pelapukan, dan
pembusukan)
Langkah-lngkah pembelajaran :
Kegiatan
pendahuluan :
1. Guru mengkondisikan kelas.
2. Guru mengajak siswa berdoa untuk
mengawali pembelajaran.
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru memberi siswa kesempatan untuk
mengungkapkan pengetahuan awalnya, mengembangkan pengetahuan baru, serta
menjelaskan fenomena yang mereka alami sesuai dengan konsep yang akan
dipelajari yaitu memahami faktor penyebab paerubahan benda .(Apersepsi)
Kegiatan Inti :
Tahap Orientasi :
1. Siswa diberi penjelasan singkat oleh guru tentang
faktor penyebab perubahan benda (pelapukan, perkaratan, pembusukan) melalui
pengamatan.
2.
Siswa diberi
gambaran dan dijelaskan oleh guru tentang proses pelapukan, pembusukan, dan
perkaratan.
3.
Siswa diberi
contoh cara mencegah proses pelapukan, perkaratan, dan pembusukan dengan secara
langsung melalui pengamatan yang dicontohkan.
4.
Siswa
diberikan penjelasan oleh guru tentang penyebab pembusukan, perkaratan, dan
pelapukan.
Tahap merumuskan
masalah :
5. Guru membantu siswa dalam
mengidentifikasi konsep dari pengalaman siswa. Untuk menemukan sendiri konsep
yang dipelajarinya maka dipandu dengan Lembar Kerja Siswa. (Eksplorasi)
6. Guru menjelaskan faktor-faktor penyebab
perubahan benda (pelapukan,perkaratan,pembusukan) melalui pengamatan. (Diskusi)
7. Guru membantu siswa untuk dapat
menginterpretasikan dan menggenaralisasikan hasil dari pengalaman konkretnya
dan hasil analisis bersama guru. Pada tahap ini siswa mencoba memecahkan
masalah-masalah baru yang masih berhubungan dengan faktor-faktor penyebab
perubahan benda yang masih belum dipahami siswa. (pengembangan dan aplikasi
konsep)
Kegiatan
penutup :
8. Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran yang telah berlangsung.
9. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal
evaluasi.
10. Guru menunjuk siswa secara acak untuk
menjawab soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa.
11. Guru memberikan pekarjaan rumah.
12. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Pembelajaran
dengan metode Keterampilan Proses
Tujuan Pembelajran :
·
Siswa dapat menyebutkan contoh
energi panas
-
Lilin yang menyala mengahsilkan
panas
-
Gesekan antara dua benda dapat
menghasilkan panas
-
Dua telapk tangan yang digesekkan
menghasikan panas
& karakter siswa yang
diharapkan : Disiplin ( Discipline), rasa hormat dan perhatian (respect), tekun
(diligence), tanggung jawab (responsbility) dan ketelitian (carefulness)
Langkah-langkah Kegiatan :
a.
Kegiatan Pendahuluan :
1.
Guru
mengkondisikan kelas dan memeriksa kehadiran siswa
2.
Guru bersama
siswa berdoa terlebih dahulu
3.
Guru
bertanya kepada para siswa siswa apakah mereka pernah mengamati segala sesuatu
yang ada di sekitarnya yang termasuk
energi panas. (observasi)
4.
Guru mengajukan pertanyaan dari berbagai hal yang pernah dilihat
atau diamati oleh siswa tersebut mana saja yang termasuk energi panas.
(klasifikasi)
b.
Kegiatan Inti :
5. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok,
tiap kelompok terdiri dari 4-6 orang.
6. Guru memberikan pengarahan kepada siswa bahwa kegiatan
belajar mengenai energi panas. (Interprestasi)
7. Guru menunjukkan beberapa contoh sumber energi panas .
(prediksi)
8. Guru mengarahkan siswa dalam kelompokmya agar mengamati,
mencermati dan memahami sumber energi panas dilingkungan sekitarnya.(mengajukan
pertanyaan)
9.
Guru
mengarahkan dan memberikan perintah agar mengamati secara seksama sumber energi
panas yang sangat besar dan tidak akan habis bagi serat fungsinya bagi
kehidupan bumi dan diskusikan dengan kelompok masing-masing .(hipotesis)
10.
Guru
mengarahkan dan mengintruksikan siswa pada tiap kelompok untuk mendiskusikan
apa yang telah diamati dan diskusikan dengan kelompoknya (diskusi dan Tanya jawab).
11.
Guru
memberikan ulasan atas apa yang telah dilakukan siswa dari awal sampai akhir
kemudian memberikan penekanan akan pentingnya belajar langsung dari apa yang
ada di sekitar kita, kemudian menemukan suatu kesimpulan sendiri berdasarkan
pengamatan.(menerapkan konsep)
c. Kegiatan Penutup :
12. Memberi penghargaan pada kelompok dengan laporan dan
presentasi terbaik.(mengkomunikasikan)
13. Membimbing siswa merangkum hasil materi yang
didapatkan hari ini dari berbagai hasil (laporan) yang ada.(menyimpulkan)
14. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal
evaluasi.
15. Guru menunjuk siswa secara acak untuk
menjawab soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa.
16. Guru memberikan pekarjaan rumah.
17. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
Kamis, 26 Juni 2014
statistikkk
A.
Tabel
Distribusi Frekuensi
Pada tabel distribusi
frekuensi kuantitatif berkelompok, menurut aturan Sturges, ada beberapa langkah
yang perlu dilakukan dalam menentukan kategori kelas, diantaranya:
1.
Menghitung besarnya
jangkauan atau range (J). Besarnya jangkauan data dapat dihitung dengan rumus Range= nilai terbesar-nilai terkecil
2.
Menentukan banyaknya
kelas (K) dapat dihitung menggunakan rumus K=1+3,322 log n
3.
Menentukan interval
kelas (L) yaitu besarnya jangkauan data dibagi dengan banyaknya kelas
pengamatan (J/K).
4.
Menentukan batas kelas.
Tepi atas kelas= batas atas +0,5. Tepi bawah kelas= batas bawah-0,5.
5.
Memasukkan data hasil
pengamatan kedalam masing-masing kelas yang sesuai, kemudian jumlahkan untuk
mengetahui jumlah frekuensi masing-masing kelas.
Contoh
: Sebuah
penelitian tentang kinerja pegawai dilakukan terhadap 80 orang pegawai PT Rumah
Kita yang diambil secara acak pada tahun 2009, diperoleh hasil sebagai berikut:
53 54 60 60 61 61 61 62 62 62 62
63 62 63 65 65 65 65 66 67 68 68
68 69 71 71 71 72 72 73 73 73 73
74 74 74 74 75 75 75 75 75 75 75
76 76 76 76 77 77 78 78 78 78 78
79 79 79 80 81 82 82 84 85 85 85
86 86 87 88 88 88 89 90 93 93 94
95 95 96 97
Diminta :
Susunlah sebuah tabel distribusi
frekuensi untuk data diatas.
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan soal diatas,
dapat mengikuti langkah-langkah:
1.
Menentukan jangkauan
data, yaitu J = 97 - 53 = 44.
2.
Menentukan banyak kelas
yaitu K=1+ 3,322 log n = 1 + 3,322 log 80 =7,34 dibulatkan menjadi 7.
3.
Menentukan interval
kelas yaitu L= J/K= 44/7= 6,29 dibulatkan menjadi 6.
4.
Menentukan batas kelas.
Data paling rendah adalah 53. Angka tersebut dijadikan batas bawah untuk kelas
pertama. Untuk batas atas kelas pertama adalah penjumlahan batas bawah kelas
pertama dengan interval kelas, dan didapat 57 (dari 53-1+6). Berdasar
perhitungan tersebut, selanjutnya menyusun tabel distribusi frekuensi.
No
Kelas
|
Kelas
Interval
|
1
|
53
- 58
|
2
|
59
- 64
|
3
|
65
– 70
|
4
|
71
– 76
|
5
|
77
– 82
|
6
|
83
– 88
|
7
|
89
– 94
|
8
|
95
– 100
|
5.
Memasukkan
masing-masing data satu persatu mulai data pertama hingga data terakhir kedalam
masing- masing kelas yang sesuai, kemudian menjumlahkannya.
No
Kelas
|
Kelas
Interval
|
Frekuensi
|
1
|
53
- 58
|
2
|
2
|
59
- 64
|
12
|
3
|
65
– 70
|
10
|
4
|
71
– 76
|
23
|
5
|
77
– 82
|
14
|
6
|
83
– 88
|
10
|
7
|
89
– 94
|
5
|
8
|
95
– 100
|
4
|
|
Jumlah
|
80
|
B.
Rata-rata
(Mean)
Adalah jumlah dari
seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data.
1)
Mean pada populasi 

2)
Mean pada sampel µ = 

3)
Mean pada tabel
distribusi frekuensi µ =

4)
Nilai tengah atau x = 

Contoh
:



Interval
|
f
|
x
|
fx
|
fk
|
![]() |
f
![]() |
53
- 58
|
2
|
55,5
|
111
|
2
|
3080,25
|
6160,5
|
59
- 64
|
12
|
61,5
|
738
|
14
|
3782,25
|
45387
|
65
– 70
|
10
|
67,5
|
675
|
24
|
4556,25
|
45562,5
|
71
– 76
|
23
|
73,5
|
1690,5
|
47
|
5402,25
|
124251,75
|
77
– 82
|
14
|
79,5
|
1113
|
61
|
6320,25
|
88483,5
|
83
– 88
|
10
|
85,5
|
855
|
71
|
7310,25
|
73102,5
|
89
– 94
|
5
|
91,5
|
457,5
|
76
|
8372,25
|
41861,25
|
95
– 100
|
4
|
97,5
|
390
|
80
|
9506,25
|
38025
|
Jumlah
|
80
|
|
6030
|
|
|
462834
|
Maka meannya adalah:
=
.


C.
Median
Adalah
nilai tengah setelah data diurutkan. Contoh: 2,3,1,5,4 maka me = 3. Median pada
tabel distribusi frekuensi menggunakan rumus: 

Dimana
: Me = nilai median
b = tepi batas bawah
kelas median
l = panjang kelas/interval
F
= jumlah frekuensi sebelum kelas median
f
= frekuensi kelas median
n
= jumlah seluruh frekuensi
Berdasarkan tabel
diatas, kelas mediannya adalah : 80/2 = 40 (angka 40 terletak dikelas interval
ke 4) sehingga di dapat : b = 70,5 ; l = 6 ; F = 24; f = 23; n = 80. Dengan
demikian nilai medianya adalah:

D.
Modus
Adalah data yang sering
muncul. Contoh : 2,3,1,3,5,4 maka Mo = 3. Modus pada tabel distribusi frekuensi


Keterangan
: b = tepi bawah kelas modus
l = lebar kelas.
d1
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus.
d2
= frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus.
Berdasarkan
tabel diatas, kelas modusnya adalah : 23 (frekuensi terbesar) sehingga didapat
: d1 = 23-10 =13; d2 = 23-14 =9; b = 70,5 ; dan l = 6. Sehingga modusnya adalah
:

E.
Kuartil
Adalah nilai-nilai yang
membagi data yang telah diurutkan menjadi empat bagian yang sama, sehingga
dalam suatu gugus data didapati 3 kuartil (kuartil 1, kuartil 2 atau median,
dan kuartil 3). Untuk menentukan nilai kuartil perlu diperhatikan langkah-
langkah berikut: susun data menurut nilainya, tentukan letak kuartil, tentukan
nilai kuartil.
Kuartil :
keterangan : Qi= kuartil ke i

i= 1,2,3
b= tepi bawah kelas
kelas kuartil ke i
l= lebar kelas
fk= frekuensi komulatif
sebelum kuartil ke i
f= frekuensi kelas
kuartil ke i
n= banyaknya data
berdasarkan tabel di
atas didapat :
letak Qi=

letak 

letak 

letak 

Untuk Q1 diketahui i=1,
fk=14, b=64,5 ,l=6, f=10, n =80 sehingga

Untuk Q2 diketahui i=
2, fk= 24, b=70,5, l=6, f=23, n=80 sehinga

Untuk Q3 diketahui i=
3, fk= 47, b=76,5 , l=6, f=14, n=80 sehingga

F.
Desil
Jika kelompok suatu
data dapat dibagi menjadi 10 bagian yang sama di dapat 9 pembagi dan tiap
pembagi disebut desil. Rumus mencari letak desil untuk data yang telah
dikelompokkan dalam distribusi frekuensi adalah:

Keterangan : Di=desil
ke i
b= tepi bawah kelas desil ke i
l= lebar kelas
fk= frekuensi komulatif
sebelum kelas desil ke i
f= frekuensi kelas
desil ke i
i= 1,2,3,....9
n= banyak data
berdasarkan tabel
diatas diketahui letak D8 adalah (8 x 80) / 10= 64, sehingga diperoleh k= 8,
fk=61, l=6, f=10, b=82,5, n=80 sehingga

G.
Rentang
Ukuran variasi yang
paling mudah ditentukan ialah rentang.
Rentang=
data terbesar-data terkecil
Contoh: untuk 80 data
yang terdapat pada halaman 1dimana data terbesar= 97 dan data terkecil= 53,
maka rentangnya = 97 – 53 = 44
Rentang antar kuartil
juga mudah ditentukan, dan ini merupakan selisih antara Q3 dan Q1. Jadi
terdapat rumus RAK= Q3 –Q1. Yang
mana RAK adalah rentang antar kuartil, Q3 kuartil ke 3, Q1 kuartil ke 1.
Sehingga rentang antar kuartil dari data diatas adalah:
RAK= 82,07 - 68,1= 13,97.
H.
Variansi


I.
Simpangan
baku


Langganan:
Postingan (Atom)